Minggu, 24 Juni 2012

gejala penyakit dan patogen


No
Nama tanaman
Gejala penyakit
Patogen
Gambar

1.
Cabe
Menggulung
Pythium

Gbr. Daun cabe


Bercak-bercak
Phytophthora

Menguning
Fusarium


Rhizoctonia

Daun akan menjadi keriting dan tidak teratur,
crul , hyperplasia
Virus mosaic,
batang gejala muncul kecil, tidak teratur, berbentuk bintik-bintik abu-abu-coklat dengan tepi berwarna coklat tua.
Acutatum c.
Symptoms









Gbr : buah cabai
2.
Mangga

Bercak-bercak coklat
Erysiphe spp


Menguning
Hemileia vastatrix
Gbr. Daun  mangga










Thizopus sp

Bintil – bintil pada daun
Gejala tungau ,p hyperplasia
3.
Daun ubi
Menguning
Thizopus sp

Gbr.daun ubi kayu

Bercak-bercak coklat
Nactria haemotococa

Daun tanaman kering
Bacterium robici

4.
Jambu
Daun menguning
Capnodium sp

Gbr.daun jambu











Bercak-bercak coklat

Pseudomonas citri










Bacterium citri

5.





Jeruk
Menguning
Xanthomonas citri
Gbr.daun jeruk








Bercak-bercak bundar, berair, tembus cahaya

Pinicilium digitatum,     P. italicum


Agrobacteri um tumefaciens






6.

  
kacang tanah
Menguning
Puccinia sorgi
Gbr.daun kacang tanah







Bercak-bercak coklat
Hemileia vastatrix


Timbul bintil-bintil yang berwarna kuning kemerahan
Puccinia arachidis

7



Tebu
Bercak – bercak dari ujung daun dan hamper semua bagian
Holonekrosa , nekrosis

Gbr: daun tebu

8
keladi
Gejala kimera , berubah dari kondisi normal










. Akar Putih
Penyakit akar putih disebabkan cendawan atau jamur Rigidoporus lignosus (Klotzch) Imazeki. Penyakit ini menyerang tanaman lengkeng yang masih muda. Gejala serangan penyakit yang tampak adalah daun menguning dan layu, kemudian gugur dan mati. Selanjutnya, akar tanaman yang terinfeksi busuk dan kering. Jika media tanam dibongkar, di permukaan akar terdapat benang-benang berwarna putih yang tumbuh seperti jala. Pengendalian penyakit akar putih dapat dilakukan dengan cara eradikasi atau membongkar akar-akar tanaman dan mencabut batang tanaman, kemudian dimusnahkan atau dibakar dan diganti dengan tanaman yang baru.
Di dalam mempelajari interaksi antara tanaman dengan OPT perlu dibedakan dua pengertian tentang luka (“injury”) dan kerusakan (“damage”). Menurut Main (1977) cit. Untung (1993) luka adalah setiap bentuk penyimpangan fisiologis tanaman sebagai akibat aktivitas atau serangan OPT.
2. Layu Fusarium

Layu Fusarium disebabkan oleh jamur Fusarium Oxysporium. Layu Fusarium terjadi karena media tanaman terlalu masam dan basah/lembab berlebihan. Gejala serangan ditandai dengan memucatnya tulang daun sampai berubah menjadi coklat keabu-abuan, kemudian diikuti dengan menunduknya tangkai yang membusuk. Apabila perbatasan antara akar dan batang dipotong, maka akan terlihat cincin cokelat kehitaman diikuti busuk basah pada berkas pembuluh.

Pencegahan yang perlu dilakukan adalah dengan cara mencegah media tanam basah/becek terlalu berlebihan. Namun apabila serangan sudah terjadi, maka gunakan fungisida Derosal 500 SC dosis 2 ml/Liter, atau Delsane dosis 2 Gr/Liter, atau Folicur 25 WP dosis 2 Gr/Liter. Apabila serangan sudah cukup parah, maka sebaiknya terapi fungisida diikuti dengan penggantian media tanam yang steril.

c. Bercak Daun Fusarium

Bercak daun fusarium disebabkan jamur Fusanium sp. Gejala serangan jamur fusarium ditandai dengan adanya bercak-bercak yang tidak teratur pada daun. Seperti halnya penyakit bercak daun pestalotia, pengendalian penyakit ini dilakukan dengan memangkas bagian daun atau ranting yang terinfeksi. Pencegahannya bisa dilakukan dengan menjaga media tanam tidak terlalu lembap dan menjaga kebersihan (sanitasi) lingkungan tanaman.
Hans, G.S dan Karin, S. 1984, Mikrobiologi Umum, (terjemahan)Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Toekidjo.Ir.1989. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Andi Offset. Yogyakarta.
Triharso. 1994. Dasar-dasar Perlindungan Tanaman. University Gadjah Mada. Yogyakarta.
http://swindakris08.student.ipb.ac.id/2010/06/21/diagnosis-penyakit-tumbuhan/
http://www.apsnet.org/pages/apsnetredirect.aspx
http://www.plantmanagementnetwork.org/pub/trial/pdmr/
http://www.plantmanagementnetwork.org/php/


Pengenalan dan Pemahaman Alat- Alat Praktikum FISIKA TANAH


LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA TANAH





PRASETYO SIAGIAN 
DIA009112 



Pengelolaan dan Konservasi Sumber Daya Lahan
Fakultas Pertanian
Universitas Jambi
2011




Pengenalan dan Pemahaman Alat- Alat Praktikum

Tujuan             :Mengetahui alat-alat yang akan digunakan dalam praktikum
 Memahami cara pengunaan dan guna alat-alat yang akan digunakan

Waktu Pelaksanaan pratikum yakni :
            Hari     : Jumat,21 Oktober 2011
Waktu             : 08.00-10.00
            Tempat: Lab Fisika Tanah lantai 2, Fakutas Pertanian, Universitas Jambi

Hasil dan Pembahasan :
Tabel 1. Nama alat dan kegunaannya
No
Nama Alat
Kegunaan
Gambar
1
Oven Air
Digunakan dalam proses pemanasan, hanya saja dalam penerapanya, suhu yang dihasilkan tidak terlalu cepat meningkat sehingga
membuhtukan waktu lebih lama jika digunakan untuk bahan-bahan yang bersifat padat
2
Oven Tanah
Alat ini berfungsi untuk mengeringkan tanah dengan cara pemanasan pada suhu 105o C
3
Tungku bakar
Berfungsi untuk membakar tanah hingga 1500oC
4
Neraca Digital
Dalam kehidupan sehari-hari, massa sering diartikan sebagai berat, tetapi dalam tinjauan fisika kedua besaran tersebut berbeda. Massa tidak dipengaruhi gravitasi, sedangkan berat dipengaruhi oleh gravitasi. Fungsi dari neraca elektrik maupun bukan elektrik secara umum adalah sebagai alat pengukur massa. Kegunaan neraca ini tergantung dari skala dari neraca tersebut misal neraca/timbangan elektrik yang ada di pasar swalayan dengan yang di laboratorium tentu sensitivitas dan skala neracanya jauh berbeda.

5
Neraca Biasa
Untuk mengukur massa suatu benda secara manual
6
Lup
Digunakan untuk mengamati kenaikan atau penurunan suhu pada termometer terutama termometer raksa yang tidak berwarna.

7
Pengayak Tanah
Berfungsi untuk memisahkan partikel Tanah
8
Infiltrometer Lapangan
Cincin tunggal melibatkan mengemudi cincin ke dalam tanah dan menyediakan air di atas ring baik di kepala atau jatuh konstan kondisi kepala. Kepala Konstan mengacu pada kondisi di mana jumlah air di dalam cincin selalu tetap konstan. Karena kapasitas infiltrasi adalah laju infiltrasi maksimum, dan jika laju infiltrasi melebihi kapasitas infiltrasi, limpasan akan konsekuensinya, karena itu mempertahankan kepala yang konstan berarti tingkat air dipasok sesuai dengan kapasitas infiltrasi. Pemberian air dilakukan dengan botol Mariotte itu. Jatuh kepala mengacu pada kondisi dimana air disediakan di ring, dan air diperbolehkan untuk drop dengan waktu. Catatan Operator berapa banyak air masuk ke dalam tanah untuk jangka waktu tertentu. Tingkat dimana air masuk ke dalam tanah berkaitan dengan konduktivitas hidrolik tanah itu.
Infiltrometer cincin ganda membutuhkan dua cincin: cincin dalam dan luar. Tujuannya adalah untuk menciptakan aliran satu dimensi air dari cincin bagian dalam, sebagai analisis data disederhanakan. Jika air mengalir dalam satu-dimensi pada kondisi steady state, dan gradien unit hadir di tanah yang mendasari, tingkat infiltrasi kira-kira sama dengan konduktivitas hidrolik jenuh. Sebuah cincin batin didorong ke tanah, dan cincin besar kedua di sekitar itu untuk membantu mengontrol aliran air melalui deringan pertama. Air diberikan baik dengan kondisi kepala konstan atau jatuh, dan operator catatan berapa banyak infiltrat air dari cincin bagian dalam ke dalam tanah selama periode waktu tertentu.

Ada tiga masalah utama terkait dengan penggunaan infiltrometers: 1. Deburan infiltrometer ke dalam tanah menyebabkan deformasi tanah retak dan meningkatkan kapasitas infiltrasi diukur. 2. Curah hujan alami mencapai kecepatan terminal. Juga ukuran droplet alami berbeda dengan berbagai jenis badai. Menuangkan air dari gelas ukur namun kehilangan momentum dan varians. 3. Dengan infiltrometers dering tunggal, air menyebar lateral maupun vertikal dan analisis lebih sulit.










9
Pengukur  PF
Berfungsi untuk mengukur nilai pf  tanah dari <2,54-4,2 dan mengukur nilai porositas tanah.
10
Penghancur tanah
Untuk menghancurkan tanah
11
Tensiometer
Tensiometer bisa mengukur hubungan potensial air tanah dengan kandungan air tanah dengan menggunakan kurva karakteristik air tanah. Tensiometer merupakan unsur pelengkap dari pengukuran contoh tanah di laboratorium. Umumnya tensiometer menghindari irigasi berlebih dan kelebihan air dan unsur hara yang diberikan pada tanah.


12
Cassagrande
Untuk mengukur tingkat Elastisitas tanah
    
13
Termometer Tanah
Kegunaan termometer tanah yaitu digunakan untuk menyelidiki temperatur/suhu
tanah.
14
Dessicator
    - Tempat menyimpan sampel yang harus bebas air
    - Mengeringkan padatan.

15
Infiltrometer Laboratorium
infiltrometer merupakan alat pengukur infiltrasi di Laboratorium.
16
Shaker dan Pengayak Tanah
Untuk mengoyang dan memisahkan partikel tanah.
17
Munssell
Digunakan untuk menilai warna batu, spesimen arkeologis, bulu hewan hewan, dan produk alami banyak.Sekitar 322 chip warna secara permanen terpasang pada 9 grafik untuk koleksi dari 7 warna dasar ( 10R-5Y) dan grafik 2 gley dengan diafragma antara chip untuk membuat perbandingan lebih mudah.

18
Erlenmeyer
Digunakan dalam proses titrasi untuk menampung larutan yang akan dititrasi
Dalam mikrobiologi,
erlenmeyer digunakan untuk pembiakan mikroba.
Erlenmeyer tidak dapat digunakan untuk
menampung volume.

19
Jangka sorong
  • untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;
  • untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur;
  • untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara "menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang.



20
Palu
Untuk memadatkan tanah dan alat pendukung kegiatan teknis di lapangan.
21
Pisau Komando
Untuk memotong dan alat pendukung kegiatan teknis di lapangan.
22
Penetrometer saku
Untuk mengukur derajat keempukan
23
Ring sampel
Digunakan mengambil sampel tanah dari Lapangan.
24
Alat penjepit
Digunakan mengambil cawan yang baru dipanasi dari oven.
25
Gelas piala/gelas beker (Beaker glass)

Gelas piala merupakan wadah yang paling sederhana untuk mengaduk, mencampur dan memanaskan cairan. Terbuat dari borosilikat atau plastik.Gelas piala yang digunakan untuk bahan kimia yang bersifat korosif terbuat dari PTPE. Untuk mencegah kontaminasi atau hilangnya cairan dapat digunakan gelas arloji sebagai penutup.Gelas piala tidak dapat digunakan untuk mengukur volume.