No
|
Nama tanaman
|
Gejala penyakit
|
Patogen
|
Gambar
|
||
1.
|
Cabe
|
Menggulung
|
Pythium
|
Gbr. Daun cabe
|
||
Bercak-bercak
|
Phytophthora
|
|||||
Menguning
|
Fusarium
|
|||||
Rhizoctonia
|
||||||
Daun akan menjadi keriting dan
tidak teratur,
crul , hyperplasia
|
Virus
mosaic,
|
|||||
batang gejala muncul kecil, tidak
teratur, berbentuk bintik-bintik abu-abu-coklat dengan tepi berwarna coklat
tua.
|
Acutatum c.
|
Gbr : buah cabai
|
||||
2.
|
Mangga
|
Bercak-bercak coklat
|
Erysiphe
spp
|
|||
Menguning
|
Hemileia
vastatrix
|
Gbr. Daun mangga
|
||||
Thizopus
sp
|
||||||
Bintil – bintil pada daun
|
Gejala
tungau ,p hyperplasia
|
|||||
3.
|
Daun ubi
|
Menguning
|
Thizopus
sp
|
Gbr.daun ubi kayu
|
||
Bercak-bercak coklat
|
Nactria
haemotococa
|
|||||
Daun tanaman kering
|
Bacterium
robici
|
|||||
4.
|
Jambu
|
Daun menguning
|
Capnodium
sp
|
Gbr.daun jambu
|
||
Bercak-bercak coklat
|
Pseudomonas
citri
|
|||||
Bacterium
citri
|
||||||
5.
|
Jeruk
|
Menguning
|
Xanthomonas
citri
|
Gbr.daun jeruk
|
||
Bercak-bercak bundar, berair,
tembus cahaya
|
Pinicilium
digitatum, P. italicum
|
|||||
Agrobacteri
um tumefaciens
|
||||||
6.
|
kacang tanah
|
Menguning
|
Puccinia
sorgi
|
Gbr.daun kacang tanah
|
||
Bercak-bercak coklat
|
Hemileia
vastatrix
|
|||||
Timbul bintil-bintil yang
berwarna kuning kemerahan
|
Puccinia
arachidis
|
|||||
7
|
Tebu
|
Bercak – bercak dari ujung daun dan hamper semua bagian
|
Holonekrosa , nekrosis
|
Gbr: daun tebu
|
||
8
|
keladi
|
Gejala kimera , berubah dari kondisi normal
|
||||
. Akar Putih
Penyakit akar putih disebabkan cendawan atau jamur Rigidoporus lignosus (Klotzch) Imazeki. Penyakit ini menyerang tanaman lengkeng yang masih muda. Gejala serangan penyakit yang tampak adalah daun menguning dan layu, kemudian gugur dan mati. Selanjutnya, akar tanaman yang terinfeksi busuk dan kering. Jika media tanam dibongkar, di permukaan akar terdapat benang-benang berwarna putih yang tumbuh seperti jala. Pengendalian penyakit akar putih dapat dilakukan dengan cara eradikasi atau membongkar akar-akar tanaman dan mencabut batang tanaman, kemudian dimusnahkan atau dibakar dan diganti dengan tanaman yang baru.
Penyakit akar putih disebabkan cendawan atau jamur Rigidoporus lignosus (Klotzch) Imazeki. Penyakit ini menyerang tanaman lengkeng yang masih muda. Gejala serangan penyakit yang tampak adalah daun menguning dan layu, kemudian gugur dan mati. Selanjutnya, akar tanaman yang terinfeksi busuk dan kering. Jika media tanam dibongkar, di permukaan akar terdapat benang-benang berwarna putih yang tumbuh seperti jala. Pengendalian penyakit akar putih dapat dilakukan dengan cara eradikasi atau membongkar akar-akar tanaman dan mencabut batang tanaman, kemudian dimusnahkan atau dibakar dan diganti dengan tanaman yang baru.
Di dalam
mempelajari interaksi antara tanaman dengan OPT perlu dibedakan dua pengertian
tentang luka (“injury”) dan kerusakan (“damage”). Menurut Main (1977) cit.
Untung (1993) luka adalah setiap bentuk penyimpangan fisiologis tanaman
sebagai akibat aktivitas atau serangan OPT.
2. Layu Fusarium
Layu Fusarium disebabkan oleh jamur Fusarium Oxysporium. Layu Fusarium terjadi karena media tanaman terlalu masam dan basah/lembab berlebihan. Gejala serangan ditandai dengan memucatnya tulang daun sampai berubah menjadi coklat keabu-abuan, kemudian diikuti dengan menunduknya tangkai yang membusuk. Apabila perbatasan antara akar dan batang dipotong, maka akan terlihat cincin cokelat kehitaman diikuti busuk basah pada berkas pembuluh.
Pencegahan yang perlu dilakukan adalah dengan cara mencegah media tanam basah/becek terlalu berlebihan. Namun apabila serangan sudah terjadi, maka gunakan fungisida Derosal 500 SC dosis 2 ml/Liter, atau Delsane dosis 2 Gr/Liter, atau Folicur 25 WP dosis 2 Gr/Liter. Apabila serangan sudah cukup parah, maka sebaiknya terapi fungisida diikuti dengan penggantian media tanam yang steril.
Layu Fusarium disebabkan oleh jamur Fusarium Oxysporium. Layu Fusarium terjadi karena media tanaman terlalu masam dan basah/lembab berlebihan. Gejala serangan ditandai dengan memucatnya tulang daun sampai berubah menjadi coklat keabu-abuan, kemudian diikuti dengan menunduknya tangkai yang membusuk. Apabila perbatasan antara akar dan batang dipotong, maka akan terlihat cincin cokelat kehitaman diikuti busuk basah pada berkas pembuluh.
Pencegahan yang perlu dilakukan adalah dengan cara mencegah media tanam basah/becek terlalu berlebihan. Namun apabila serangan sudah terjadi, maka gunakan fungisida Derosal 500 SC dosis 2 ml/Liter, atau Delsane dosis 2 Gr/Liter, atau Folicur 25 WP dosis 2 Gr/Liter. Apabila serangan sudah cukup parah, maka sebaiknya terapi fungisida diikuti dengan penggantian media tanam yang steril.
c. Bercak Daun Fusarium
Bercak daun fusarium disebabkan jamur Fusanium sp. Gejala serangan jamur fusarium ditandai dengan adanya bercak-bercak yang tidak teratur pada daun. Seperti halnya penyakit bercak daun pestalotia, pengendalian penyakit ini dilakukan dengan memangkas bagian daun atau ranting yang terinfeksi. Pencegahannya bisa dilakukan dengan menjaga media tanam tidak terlalu lembap dan menjaga kebersihan (sanitasi) lingkungan tanaman.
Hans,
G.S dan Karin, S. 1984, Mikrobiologi Umum, (terjemahan)Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Toekidjo.Ir.1989.
Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Andi Offset. Yogyakarta.
Triharso.
1994. Dasar-dasar Perlindungan Tanaman. University Gadjah Mada.
Yogyakarta.
http://swindakris08.student.ipb.ac.id/2010/06/21/diagnosis-penyakit-tumbuhan/
http://www.apsnet.org/pages/apsnetredirect.aspx
http://www.plantmanagementnetwork.org/pub/trial/pdmr/
http://www.plantmanagementnetwork.org/php/
http://www.apsnet.org/pages/apsnetredirect.aspx
http://www.plantmanagementnetwork.org/pub/trial/pdmr/
http://www.plantmanagementnetwork.org/php/