Sabtu, 23 Juni 2012

BOTANI DAN SYARAT-SYARAT TUMBUH TANAMAN KARET


            BOTANI DAN SYARAT-SYARAT TUMBUH TANAMAN KARET

1.    Sistematika Tanaman

Karet yang dalam bahasa latin disebut Hevea brasiliensis dan termasuk famili Euphorbiaceae, merupakan tanaman yang penting dalam famili tersebut. Euphorbiaceae mempunyai beberapa genus diantaranya Hevea. Genus Hevea terdiri dari 20 spesies. Untuk membedakan species satu dengan lainnya sangat sukar. Akhirnya setelah diadakan survey yang intensif dengan menggunakan bahan-bahan dari lembah Amazon serta dikombinasikan dengan penelitian cytogenetic sampailah pada suatu kesimpulan bahwa hanya ada sembilan species yang dapat dibedakan dengan meyakinkan. Diantara sembilan species yang sangat penting ialah Hevea brasiliensis, Hevea spruceana, Hevea benthamina, Hevea pauciflora, Hevea regidifolia. Hanya Hevea brasiliensis yang merupakan sumber lateks yang sangat penting, sedangkan lainnya juga mempunyai nilai, karena tahan terhadap Dothidella, dan sebagai sumber batang bawah bagi Hevea brasiliensis.


2.    Botani

Tanaman karet merupakan pohon yang tumbuh tinggi dan berbatang cukup besar, tinggi pohon dewasa mencapai 15-25 meter. Batang tanaman biasanya tumbuh lurus dan memiliki percabangan yang tinggi diatas. Dibeberapa kebun karet ada beberapa kecondongan arah tumbuh tanamanya agak miring kearah utara. Batang tanaman ini mengandung getah yang dikenal dengan nama lateks.
Daun karet terdiri dari tangkai daun utama dan tangkai anak daun. Panjang tangkai daun utama 3-20cm. Panjang tangkai anak daun sekitar 3-10cm dan pada ujungnya terdapat kelenjar. Biasanya ada tiga anak daun yang terdapat pada sehelai daun karet. Anak daun berbentuk eliptis, memanjang dengan ujung meruncing, tepinya rata dan gundul. Daun karet ini berwarna hijau dan menjadi kuning atau merah menjelang rontok. Seperti kebanyakan tanaman tropis, daun-daun karet akan rontok pada puncak musim kemarau untuk mengurangi penguapan tanaman.
 Karet termasuk tanaman sempurna karena memiliki bunga jantan dan betina dalam satu pohon, terdapat dalam malai payung yang jarang. Pangkal tenda bunga berbentuk lonceng dan diujungnya terdapat lima taju yang sempit. Bunga betina berambut vilt dengan ukuran sedikit lebih besar dibandingkan dengan jantannya dan mengandung bakal buah yang beruang tiga. Kepala putik yang merupakan organ kelamin betina dan posisi duduk berjumlah tiga buah. Organ kelamin jantan berbentuk tiang yang merupakan gabungan dari sepuluh benang sari. Kepala sari terbagi menjadi dua ruangan, yang satu letaknya lebih tinggi dari pada yang lainnya.

. Biji karet terdapat dalam setiap ruang buah. Jadi jumlah biji biasanya ada tiga kadang enam sesuai dengan jumlah ruang. Ukuran biji besar dengan kulit keras. Warnaya coklat kehitaman dengan bercak-bercak berpola yang khas. Sesuai dengan sifat dikotilnya. Sebagai tanaman berbiji belah.
Akar pohon karet berupa akar tunggang yang mampu menopang batang tanaman yang tumbuh tinggi ke atas. Dengan akar seperti itu pohon karet bisa berdiri kokoh, meskipun tingginya bisa mencapai 25 meter.
Buah karet dengan diameter 3 – 5 cm, terbentuk dari penyerbukan bunga karet dan memiliki pembagian ruangan yang jelas, biasanya 3 – 6 ruang. Setiap ruangan berbentuk setengah bola. Jika sudah tua, buah karet akan pecah dengan sendirinya menurut ruang-ruangnya dan setiap pecahan akan tumbuh menjadi individu baru jika jatuh ke tempat yang tepat.
Lebih lengkapnya, struktur botani tanaman karet ialah tersusun sebagai berikut :
§  Divisi : Spermatophyta
§  Subdivisi : Angiospermae
§  Kelas : Dicotyledonae
§  Ordo : Euphorbiales
§  Famili : Euphorbiaceae
§  Genus : Hevea
§  Spesies  : Hevea braziliensis






3.    Sifat Tanah yang Baik untuk Tanaman Karet

Karet mempunyai sifat menyesuaikan diri yang sangat besar dan dapat tumbuh baik dalam berbagai kondisi tanah yang sering bagi tanaman lain kurang cocok. Dapatlah di pahami bahwa tanah-tanah subur dicadangkan untuk kopi, tebu, dan sebagainya. Ini bukan berarti bahwa karet tidak membutuhkan tanah subur untuk pertumbuhannya.
Tanaman karet dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, baik pada tanah-tanah vulkanis muda ataupun vulkanis tua, alluvial dan bahkan tanah gambut. Tanah-tanah vulkanis umumnya memilki sifat-sifat fisika yang cukup baik, terutama dari segi struktur, tekstur, solum, kedalamman air tanah, aerasi, dan drainasenya. Akan tetapi sifat-sifat kimianya umumnya sudah kurang baik, karena kandungan haranya relative rendah. Tanah-tanah alluvial umumnya cukup subur, tetapi sifat fisisnya terutama drainase dan aerasinya kurang baik. Pembuatan saluran-saluran drainase akan menolong memperbaiki keadaan tanah ini.

Tanah yang kurang unsur haranya dapat diatasi dengan pemupukan. Yang penting bagi karet ialah tanah yang gembur dan cukup kedalamnya. Pada tanah dengan kedalaman dan kegemburannya baik, akar tanaman dapat berkembang dengan baik, dan pohon tumbuh dengan suburnya, serta produksi dapat diharapkan akan tinggi. Tanah subur, tetapi lapisan ini sangat dangkal sehingga akar kurang dapat berkembang, maka hasilnyapun jauh dari harapan. Kedalaman tanah ini paling sedikit 1-2 meter. Dalam lapisan setebal itu tidak boleh ada lapisan cadas. Cadas dapat menghambat akar berkembang. Disamping struktur tanah, kandungan air atau air yang tersedia bagi tanaman dalam tanah harus cukup. Terhadap air karet mempunyai cukup daya tahan. Karet dapat tumbuh di daerah kering dan tempat-tempat yang dalam periode tertentu sering ditimpa banjir.

Karet sangat toleran terhadap kemasaman tanah. Tanpa memandang jenis-jenis tanah, dapat tumbuh antara 3,5-7,0. Untuk menentukan pH optimum harus disesuaikan dengan jenis tanah, misalnya pada red basaltic soil pH 4-6 sangat baik bagi pertumbuhan karet. Selain jenis tanah, klonpun turut memegang peranan penting dalam menentukan pH optimum. Sebagai contoh pada red basaltic soil PR 107 dan GT 1 tumbuh baik pada pH 4,5 dan 5,5. pH yang terlalu tinggi akan menyulitkan tanaman menyerap hara, hingga tanaman tumbuh merana. Pada pH terlalu rendah pengambilan kalium akan terhalang. Oleh karena itu alangkah baiknya kalau sebelum ditanami pH tanah diperiksa dahulu.
Reaksi tanah yang umumnya ditanami karet mempunyai pH antara 3,5 – 7,0 pH tanah dibawah 3,5 atau di atas 7,5 menyebabkan pertumbuhan tanaman yang terhambat. Sifat-sifat tanah yang cocok untuk tanaman karet adalah sebagai berikut :
·         Solum cukup dalam, sampai 100 cm atau lebih tidak terdapat batu-batuan
·         Aerasi dan drainase baik
·         Remah, porus dan dapat menahan air
·         Tekstur terdiri atas 35% liat dan 30% pasir
·         Tidak bergambut, dan jika ada tidak lebih tebal dari 20 cm
·         Kandungan unsure hara N, P, dan K cukup dan tidak kekurangan unsure mikro
·         kemiringan tidak lebih dari 16%
·         permukaan air tanah tidak kurang dari 100 cm




4.    Iklim yang Cocok untuk Tanaman Karet

Seperti halnya dengan tanaman lain, karet membutuhkan persediaan air yang cukup bagi pertumbuhannya. Air diperoleh dari tanah berasal dari hujan. Air hujan sebagian akan diserap oleh tanah, sebagian diuapkan dan sisanya mengalir di atas permukaan tanah. Jumlah air dalam tanah yang tersedia bagi tanaman selain ditentukan oleh jenis tanah juga oleh curah hujan.

Karet membutuhkan curah hujan minimum 1500 mm per tahun dengan jumlah hari hujan 100-150 hari. Curah hujan optimum bagi karet 2500-4000 mm. Di beberapa tempat karet masih dapat hidup dengan baik pada curah hujan 5000-6000 mm. Hujan selain bermanfaat bagi pertumbuhan karet ada hubungannya dengan pemungutan hasil, terutama jumlah hari hujan sering turun pada pagi hari. Daerah dengan jumlah hari hujan yang terlalu banyak akan mengganggu dalam penyadapan, apalagi bila hujan sering turun pada pagi hari. Oleh karena itu jumlah hari hujan dan waktu hujan turun, sangat penting untuk diketahui. Khusus mengenai waktu hujan turun ada suatu pengalaman yang cukup berharga. Bila setelah beberapa hari panas terik, kemudian turun hujan lebat pada sore hari selama dua sampai tiga jam, keesokan harinya dapat diharapkan produksi akan tinggi.

Unsur iklim lainnya yang perlu diperhatikan ialah angin. Angin kencang dapat mematahkan tajuk karet. Di daerah berangin kencang dianjurkan untuk ditanami penahan angin disekeliling kebun. Angin berpengaruh pula terhadap kelembaban sekitar tanaman. Angin bertiup akan membawa uap air, menyebabkan uap air sekitar tanaman menipis. Keadaan demikian mempercepat penguapan dari tanaman. Penguapan ini akan memperlemah turgor dalam tanaman. Tekanan turgor yang lemah berpengaruh terhadap keluarnya lateks pada waktu disadap. Walaupun mungkin tidak berpengaruh nyata, tetapi angin akan berpengaruh terhadap jumlah produksi yang diperoleh.

Erat hubungannya dengan kedua unsur iklim tersebut ialah tinggi tempat. Karet tumbuh baik antara 0-600 meter. Di atas permukaan laut lebih dari 600 meter tidak dianjurkan, paling baik antara 0-200 meter. Diatas 200 meter, setiap naik 100 meter matang sadap akan terlambat enam bulan. Tinggi tempat berhubungan erat dengan suhu. Di daratan rendah ( 0-200 meter ), suhu rata-rata 280C, setiap naik 100 meter temperature akan turun 0,50C. Kecepatan angin maksimum kurang atau sama dengan 30km/jam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar